SEJARAH

Televisi kini sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat. Kebutuhan terhadap informasi, hiburan dan terkadang pendidikan sebagian besar bisa dipenuhi dengan kegiatan menonton televisi. Jumlah pesawat televisi di Indonesia saat ini mencapai sekitar 60 juta buah, berarti setiap rumah tangga paling tidak memiliki satu buah pesawat televisi. Keadaan ini membuktikan bahwa televisi sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Sementara itu jumlah stasiun televisi di Indonesia semakin hari juga semakin meningkat. Kini tercatat 11 Stasiun Televisi berskala dan bersiaran secara Nasional dan lebih dari 100 berskala dan bersiaran lokal. Menurut data dari Komisi Penyiaran Indonesia KPI, jumlah stasiun Televisi Lokal yang kini sedang menunggu ijin operasional mencapai lebih dari 250 buah. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap siaran televisi semakin besar. Di sisi lain, setiap kehadiran stasiun televisi, tentu memerlukan sumber daya manusia SDM pengelola siaran. Kenyataannya, kini hanya terdapat dua institusi yang mendidik SDM bidang televisi yaitu Balai Diklat TVRI di Jakarta dan Multi Media Training Centre MMTC di Yogyakarta. Lulusan kedua institusi tersebut pasti tidak bisa mencukupi kebutuhan SDM di bidang ini. Kenyataannya semakin hari, lapangan kerja bagi para pemuda yang mempunyai kompetensi di bidang Televisi semakin semakin besar. Sementara itu hingar bingar pendirian Stasiun Televisi ternyata semakin semarak. Daya tariknya ialah jumlah uang yang beredar untuk belanja iklan di televisi dari tahun ketahun semakin besar.

Data dari ABC Nielsen menjelaskan bahwa pada tahun 2009 ini belanja iklan teleivisi di Indonesia sudah mencapai 35 Trilyun Rupiah, padahal pada tahun 2000 yang lalu hanya tercatat 8 Trilyun Rupiah. Besarnya angka belanja iklan inilah yang antara lain mendorong banyaknya pendirian stasiun televisi baik berskala nasional maupun lokal. Terkecuali televisi komunitas yang akan didirikan di Univrsitas Brawijaya ini, tidak akan berorientasi pada keuntungan, akan tetapi lebih kearah pengembangan pendidikan yang ada di lingkungan kampus dan bahkan di luar kampus yang masih bisa menerima jangkauan. Televisi Komunitas UB ini akan lebih banyak terjun dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang disertai dengan iklan-iklan pendidikan dan layanan masyarakat yang tidak akan dipungut biaya. Hal lain yang perlu mendapat perhatian kita semua adalah kenyataan bahwa sekitar 90 persen lulusan perguruan tinggi adalah pencari kerja yang akan masuk kedalam persaingan perburuan tempat kerja. Di Indonesia, setiap tahun tercatat jutaan pemuda memasuki pasar kerja dan sebagian besar tidak terserap oleh lapangan kerja, sehingga banyak lulusan perguruan tinggi yang harus menyandang pengangguran intelek. Hal ini antara lain disebabkan oleh tidak siapnya perguruan tinggi memberikan kompetensi yang cukup bagi lulusannya, sehingga mereka bisa menjadi lulusan yang siap pakai di pasar kerja. Tampaknya kini kompetensi menjadi kata kunci bagi setiap institusi pendidikan. Untuk itulah, Fakultas Ilmu Sosial Universtias Brawijaya berusaha untuk memberikan kompetensi yang memadai bagi lulusannya agar mereka menjadi lulusan yang siap pakai di pasar kerja terutama di bidang pertelevisian. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Brawijaya perlu segera melengkapi diri dengan sarana berupa Stasiun ”Televisi Kampus” yang disebut dengan Lembaga Perkumpulan Komunitas UB yang antara lain berfungsi sebagai ajang pelatihan mahasiswa dalam upaya memberi bekal kompetensi kepada mahasiswa. Adanya sebuah Stasiun Televisi Kampus milik Universitas Brawiaya, tentu akan membawa manfaat yang sangat besar tidak saja untuk memberikan kompetensi kepada mahasiswa, namun juga bagi seluruh Civitas Academica Universitas Brawijaya.

VISI dan MISI

  • VISI

    Menjadi lembaga penyiaran pendidikan yang mendukung Universitas Brawijaya menuju universitas terkemuka yang mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

  • MISI
    • Menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, terkait dengan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi agar bermanfaat untuk pemecahan permasalahan di masyarakat.
    • Menjadi media publikasi dan ekspresi hasil karya civitas akademika di bidang ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni budaya.
    • Menjadi media promosi Universitas Brawijaya.
  • TUGAS
    1. menyebarluaskan informasi kepada masyarakat terkait dengan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi agar bermanfaat untuk pemecahan permasalahan di masyarakat;
    2. publikasi dan ekspresi hasil karya sivitas akademika di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya; dan
    3. menyediakan media promosi UB.
  • FUNGSI
    1. a. sebagai media pembelajaran masyarakat dan tempat praktik kerja siswa dan mahasiswa; dan
    2. b. sebagai pusat informasi dan konsultasi dalam kehidupan masyarakat.

STRUKTUR ORGANISASI

ubtv dan radio

ubtv dan radio