Malang, bua.ub.ac.id – Dalam rangka memperingati dies natalis ke-1 Badan Usaha Akademik Universitas Brawijaya (BUA UB) dan dies natalis ke-55 UB, pada hari Sabtu (26/08) diadakan Sarasehan Nasional 2017 Pengelola Usaha Akademik PTN-BLU se Indonesia. Pertemuan yang dilaksanakan di Savana Hotel and Convention Kota Malang tersebut mempunyai tema “Tantangan dan Peluang Penguatan Inovasi dan Hilirisasi Hasil Riset”. Dengan lebih dari 100 orang perwakilan dari 44 Perguruan Tinggi Negeri Universitas se Indonesia, simposium ini mempunyai 5 inti acara.
Pukul 09.00 WIB hingga 10.30 WIB dengan moderator Prof. Drs. Gugus Irianto, MSA. PhD. Ak., mendiskusikan tentang visi dan kebijakan Kemenristek DIKTI untuk penguatan inovasi dan hilirisasi hasil riset menuju Indonesia unggul dan bermartabat oleh Dr. Ir. Jumain Appe, Msi., selaku Direktur Jenderal Penguatan Inovasi. Beliau menyampaikan terdapat kritikan mengenai kurang maksimalnya pemanfaaatan sumber daya, “3 program yang dapat menguatkan inovasi nasional Kemenristek Dikti, yaitu regulating, executing, dan empowering,” usul beliau. Sesi selanjutnya yang dimoderatori oleh Hikmatul Ula, SH. MH. Not., pada pukul 10.30 WIB, diisi oleh pembicara dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan UB dengan topik yang sesuai dengan tema. Acara yang berlangsung kondusif dengan beberapa pertanyaan tersebut diakhiri pukul 13.00 WIB.
Keynote Speech yang kedua pada pukul 13.30 WIB hingga 14.15 WIB tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS., dengan Tri Wahyu Nugraha, SP., M.Si., selaku moderator. Beliau menyampaikan bahwa kebijakan umum dalam proses penguatan inovasi dan hilirisasi didukung oleh tiga kekuatan, yaitu penguatan dari penelitian, inkubasi, dan hilirisasi. “Penguatan lembaga-lembaga penelitian dan penguatan laboratorium menjadi kunci penguatan pada penelitian. Jika pada penguatan inkubasi, penguatan badan inkubator dan kewirausaan menjadi peran yang penting. Sedangkan untuk penguatan hilirisasi, badan pengelola usaha menjadi penggerak utama”, ringkas pria yang menjabat menjadi Rektor UB tersebut. Beliau juga menyebutkan beberapa unit usaha akademik dan non akademik yang dikelola oleh UB. Kemudian berlanjut kepada topik yang sesuai dengan tema lagi dengan panelis dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Tadulako yang dimoderatori Dr. Lilik Purwanti SE. MSi. Akt. CA., pada sesi ini para peserta juga mengusulkan bahwa Prof. Drs. Gugus Irianto, MSA. PhD. Ak., menjadi koordinator PTN-BLU se Indonesia, dengan harapan sarasehan semacam ini berjalan secara sustainable.
Acara penutup dari Sarasehan Nasional 2017 Pengelola Usaha Akademik PTN-BLU se Indonesia ialah Focus Group Discussion (FGD) oleh tim dari BUA selama satu jam yang kemudian para peserta dipersilahkan meninggalkan ruangan pukul 17.15.