Telah berlangsung agenda rutin TOEFL ITP di bulan Mei di gedung Inkubator Bisnis Universitas Brawijaya (Inbis) lantai 2 oleh Unit Pengembangan Bahasa (UPB). Kegiatan kali ini berbeda dari beberapa bulan sebelumnya, karena yang biasanya dilaksanakan 6 sesi, kali ini akan dilaksanakan hanya 4 sesi. Hal ini dikarenakan menipisnya peserta yang telah terdaftar dan belum melaksanakan tes pada beberapa bulan sebelumnya. Satu minggu sebelum ujian, para peserta telah mendapatkan pemberitahuan melalui SMS dan email mengenai jadwal ujian, hal ini dilakukan agar para peserta tidak melewatkan TOEFL ITP yang hanya dilaksanakan sekali dalam sebulan. Tak disangka, hari Selasa (15/5) dan Rabu (16/5) antusias para peserta stand by lebih dari beberapa bulan sebelumnya. Menurut Nurul Damayanti dari Fakultas Pertanian, ia beserta teman-temannya melakukan stand by karena dikejar pulang kampung saat lebaran dan jadwal wisuda yang semakin dekat. “Kami berlima disini sudah menunggu dari jam 6 pagi buat ambil jadwal stand by, soalnya kita telat daftarnya. Daripada nunggu jadwal mending stand by aja”, ujar wanita berkerudung ini.
Pada saat sistem stand by berlangsung, ada beberapa peserta yang melakukan pelanggaran. Tiga peserta ini membuat nomor antrian yang sudah dibuat sendiri dari rumah dan tidak sesuai dengan sistem yang ditentukan oleh UPB. Alhasil satu dari tiga peserta yang melanggar ketentuan tersebut diwajibkan untuk membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh kepala jurusan di fakultasnya. Ririn Polistya A. N., S., S.S. selaku salah satu pengajar di UPB menegaskan dengan sanksi tersebut para mahasiswa tidak akan mengulangi pelanggaran semacam itu, “Ini sudah kedua kalinya pelanggaran semacam itu”, ujarnya. Meskipun ada beberapa peserta yang melanggar peraturan, peserta stand by lainnya tetap patuh dan tertib menaati aturan. Antusias peserta yang melebihi ekspektasi ini ditanggapi oleh pihak UPB, “Kami sudah memesan soal lagi untuk bulan ini, yaitu untuk tes tanggal 30. Karena memang untuk memesan soal butuh waktu 2 minggu. Jika soal dikembalikan dipusat tanpa jawaban, kita akan dikenakan denda. Maka dari itu soal yang dipesan harus kembali dengan jawaban, tanpa mengembalikan soal”, jelas wanita yang akrab dipanggil Ririn ini.
Pihak UPB juga telah memberi kemudahan bagi para peserta dalam mendaftar, cukup mengakses akun instagram @brawijaya_language_center akan menemukan panduan berupa link dalam mendaftar TOEFL ITP. Peserta yang sudah mendapatkan jadwal akan mendapat pesan pengingat melalui email serta sms agar tidak melewatkan jadwal ujian tersebut. Karena jika melewatkan jadwal yang sudah terdaftar, maka ia akan daftar lagi dan menunggu jadwal untuk mengikuti TOEFL ITP.