PROFIL
Institut Atsiri adalah unit di bawah naungan Badan Usaha Akademik Universitas Brawijaya (BUA UB) sebagai pengembangan dari Pusat Riset dan Enterpreunial Agroindustri Atsiri (PUREAA) di bawah naungan LPPM Universitas Brawijaya. Institut Atsiri disahkan melalui SK Rektor Universitas Brawijaya Nomor 40 Tahun 2016. Struktur organisasi Institut Atsiri terdiri dari Direktur, Wakil Direktur, Deputi Wadir, dan 5 Manajer diantaranya Manajer Publikasi Ilmiah, Manajer Kerjasama dan Hubungan Publik, Manajer Riset dan Pengembangan, Manajer Produksi dan Pemasaran, dan Manajer Teknologi Informasi.
Rekam jejak Institut Atsiri diawali dengan kerjasama implementasi hasil riset dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar sejak tahun 2008-2010, yang menjadi modal untuk memenangkan hibah kompetisi Dikti (Tema C – Dikti) Tahun 2011-2013. Dua tahun kemudian 2014-2015 memenangkan hibah kompetisi Universitas Brawijaya dengan dana BOPTN . Pada akhir 2015 telah memenangkan hibah kompetisi Ristek yang ditetapkan menjadi Pusat Unggulan Iptek (PUI) Agroindustri Atsiri dengan SK Kemenristek No.553/M/Kp/XII/2015 dan sejak awal tahun 2017 berubah nama menjadi PUI – Institut Atsiri.
VISI dan MISI
-
VISI
Menjadi lembaga andalan Universitas Brawijaya (UB) dalam mengembangkan IPTEK keatsirian yang dapat besaing secara nasional dan internasional.
-
MISI
- mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk studi lanjutan melalui kolaborasi Nasional dan Internasional.
- mengembangkan penelitian terpadu dari berbagai disiplin ilmu yang relevan, menurut roadmap penelitian Institut Atsiri.
- memperkuat struktur organisasi dan pengelolaan Institut Atsiri.
- meningkatkan publikasi ilmiah di jurnal nasional dan internasional terkemuka.
- meningkatkan peran institut untuk memperbaiki produk lokal menjadi berkualitas tinggi agar bisa bersaing di tingkat internasional dan menjaga keberlanjutannya.
- memperkuat rantai persediaan minyak atsiri.
TUGAS
- mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berbasis atsiri yang implementatif bagi masyarakat dan industri;
- meningkatkan publikasi ilmiah berbasis atsiri di tingkat nasional dan internasional bereputasi;
- menyelenggarakan konferensi dan pengelola jurnal bereputasi internasional dalam bidang atsiri;
- mengembangkan produk-produk unggulan hulu-hilir berbasis atsiri yang inovatif;
- menjalin kerja sama dengan dunia industri berbasis atsiri nasional dan internasional;
- melaksanakan pelatihan pengujian dan pengembangan bahan dasar produksi pada industri berbasis atsiri yang berstandar nasional dan internasional;
- mengembangkan IPTEK melalui forum ilmiah berupa simposium dan seminar serta mewadahi publikasi hasil penelitian oleh para peneliti; dan
- memfasilitasi pelaksanaan teknis penelitian yang dilakukan oleh peneliti di lingkungan UB dan luar UB.
FUNGSI
- menjadi pusat rujukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berbasis atsiri;
- penyedia publikasi ilmiah berbasis atsiri di tingkat nasional dan internasional bereputasi;
- penyelenggara konferensi dan pengelola jurnal bereputasi internasional dalam bidang atsiri;
- produsen produk-produk unggulan hulu-hilir berbasis atsiri yang inovatif;
- kerja sama dengan dunia industri berbasis atsiri nasional dan internasional;
- penyelenggaraan layanan pelatihan dan pengujian sesuai dengan perkembangan IPTEK menggunakan materi berbasis atsiri; dan
- pengujian menggunakan bahan dan material penelitian maupun produksi sesuai standar kualitas nasional dan internasional.
PRODUK UNGGULAN PUREAA UB
Beberapa produk unggulan telah dihasilkan, namun untuk mempertahankan produk tersebut memerlukan upaya yang sangat komprehensif. Produk tersebut adalah bibit nilam tetraploid yang telah terbukti menghasilkan biomassa lebih besar dengan kandungan minyak atsiri nilam lebih berkualitas. Namun untuk memelihara kesinambungan sifat unggul, program pendukungnya dalam artian penelitian berkelanjutan dan aplikasi di lapang menghadapi kendala kesinambungan biaya. Selain itu juga SKPD Pemerintah Daerah belum sepenuhnya berfungsi, sehingga peran partisipatifnya kurang optimal. TRL belum ada.
Produk unggul lain adalah produk IRT yang dikembangkan penduduk desa Kesamben berupa pewangi pakaian, fresh care yang saat ini telah bergulir secara komersial dalam skala yang sangat sederhana, dengan TRL sangat rendah.
Beberapa produk unggulan telah dihasilkan, namun untuk mempertahankan produk tersebut memerlukan upaya yang sangat komprehensif. Produk tersebut adalah bibit nilam tetraploid yang telah terbukti menghasilkan biomassa lebih besar dengan kandungan minyak atsiri nilam lebih berkualitas. Namun untuk memelihara kesinambungan sifat unggul, program pendukungnya dalam artian penelitian berkelanjutan dan aplikasi di lapang menghadapi kendala kesinambungan biaya. Selain itu juga SKPD Pemerintah Daerah belum sepenuhnya berfungsi, sehingga peran partisipatifnya kurang optimal. TRL belum ada.
Produk unggul lain adalah produk IRT yang dikembangkan penduduk desa Kesamben berupa pewangi pakaian, fresh care yang saat ini telah bergulir secara komersial dalam skala yang sangat sederhana, dengan TRL sangat rendah.
Institut Atsiri telah menghasilkan berbagai produk minyak atsiri dan produk turunannya antara lain :
- Nilam tetraploid (nilam unggul)
- Minyak Nilam
- Minyak Sereh wangi
- Minyak jeruk purut
- Teknologi budidaya tanaman Atsiri
- Produk-produk diversifikasi minyak atsiri (aditif aromaterapi/parfume pada sabun mandi, sabun cuci tangan, pembersih lantai, body lotion, parfum)
- Kristal patchouli alcohol
- a-Guaiene
- Citronellal
- Teknologi pulse electric field (PEF) untuk meningkatkan rendemen hasil penyulingan
STRUKTUR ORGANISASI
