Malang, bua.ub.ac.id – Salah satu unit bisnis dibawah naungan Badan Usaha Akademik (BUA) ialah Institut Atsiri, unit yang diandalkan dalam bidang atsiri. Unit ini juga memiliki prestasi yang mengagumkan, yaitu sebagai Pusat Unggulan IPTEK (PUI) Nasional, Agroindustri Atsiri, oleh Kemenristekdikti dengan SK Kemenristekdikti no. 553/M/Kp/XII/2015. Pada bulan Oktober ini, Institut Atsiri sebagai PUI mendapatkan peran sebagai tuan rumah yang mengemban berbagai kegiatan. yaitu; menyelenggarakan konferensi nasional dan internasional, mengelola dan menghasilkan Jurnal Nasional Terakreditasi, dan hilirisasi produk-produk Atsiri. Dalam kegiatan ini dibagi menjadi 2 acara, yaitu KNMA (Konferensi Nasional Minyak Atsiri) pada tanggal 9-10 Oktober 2017 dan ICEO1th (International Conference of Essential Oil Indonesia) 11-12 Oktober 2017.
Konferensi nasional yang merupakan kegiatan rutin tiap tahun ini yang bertemakan Pengembangan Produk-Produk Atsiri Terserftifikasi Menuju Green Environment Untuk Menghadapi Pasar Global. Para peserta pun dari berbagai elemen, yakni; petani, penyuluh, pengepul, pengusaha di bidang Atsiri, akademisi di bidang Atsiri, dan lembaga pemerintah dan swasta terkait Atsiri. Dengan beberapa perwakilan dari Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Rektor Universitas Brawijaya Malang yang diwakili oleh Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Pemerintah Kota Malang yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Malang, Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS), Zero Waste untuk Green Environment dan Teknologi Atsiri, SEAMEO-Biotrop, Bogor, Head Of CSR Martha Tilaar, Jakarta. Menurut Kelvinsius Julion Fenik Gunawan selaku koordinator teknisi ini beropini bahwa KNMA ini membicarakan tentang bagaimana caranya semua elemen yang berhubungan dengan Atsiri saling bersinergi. “Karena yang hari Senin diisi oleh beberapa keynote speech, dan dihari Selasa isinya diskusi. Nah saat diskusi ini para elemen saling mengungkapkan permasalahan yang ada dibidangnya dan mencari solusi bersama,” jelas pria yang dipanggil Kelvin ini.
Sedangkan pada kegiatan ICEO1th ini sebagai ajang mempresentasikan penelitian dan untuk menghasilkan Jurnal Nasional Terakreditasi. “Kemarin ada call for paper dari bulan Juli, nah disini yang sudah lolos dari abstrak dan full paper diberi kesempatan untuk mempresentasikan didepan para ahli,” ujar Benny Imam selaku salah satu panitia konferensi ini. Demi efesiensi waktu presentasi, 75 peserta ini mempresentasikan penelitiannya di 2 tempat ruang yang berbeda, yakni Ivory dan Ballroom di Lt. 2 Hotel Atria Malang. Konferensi ini juga dihadiri oleh Prof. Nicoletta Ravasio selaku Professor at National Research Council Italy, CNR ISTM., Prof. Chin Hang Shu selaku Professor at Department of Chemical and Materials Engineering, National Central University, Taiwan, dan Prof. Philip Marriott selaku Professor of Chemistry, Monash University, Australia, beberapa tamu undangan, dan para peserta lainnya.