Malang, bua.ub.ac.id – Brawijaya Language Center yang juga dikenal dengan Unit Pengembangan Bahasa Universitas Brawijaya (UPB UB) telah melaksanakan Test Of English as a Foreign Language Institutional Testing Program (TOEFL ITP) mengawali tahun 2018. Kegiatan yang berlangsung 3 hari berturut-turut sejak tanggal 23 hingga 25 Januari ini memiliki antusias peserta yang cukup besar. Terhitung sejak pukul 05.30 WIB, beberapa peserta stand by terlihat mengantre di depan Gedung Inkubator Bisnis (INBIS) demi mendapatkan nomor urut antrean diawal. Menurut pengakuan Devi salah satu pengajar UPB, salah satu temannya bahkan rela mengantre pukul 04.00 WIB demi mendapatkan nomor urut pertama, tetapi UPB tetap membuka registrasi pukul 06.00 WIB, “Apalagi tahun 2017 kemarin, bulan Juni dan Juli itu luar biasa sekali yang jadi peserta stand bymbak. Soalnya kan mereka harus ikut TOEFL dulu baru bisa dinyatakan lulus. Strategi mereka juga salah karena daftar H-sebulan, seharusnya H-2 bulan atau H-3 bulan sebelum komprehensif biar masuk dalam kuota tes,” tambah wanita berjilbab ini.
Dwi Priantoro selaku administrasi akademik pun mengatakan bahwasanya TOEFL hanya dilakukan sekali dalam satu bulan, dengan kuota 1200 yang dibagi menjadi 2 sesi perhari maka hal tersebut tidak sesuai dengan jumlah pendaftar sebesar 1500-1800 peserta. “Sesi pertama pukul 07.30 hingga 10.30 WIB dengan jumlah peserta 200 orang, dan sesi kedua pukul 11.30 WIB hingga 14.30 WIB dengan jumlah peserta yang sama,” imbuh pria yang akrab dipanggil Dwi ini. Tak jarang puluhan peserta yang telah terdaftar justru tidak hadir pada jadwal TOEFL, kesempatan ini menjadi peluang emas bagi para mahasiswa yang diburu waktu kelulusan untuk melaksanakan TOEFL dihari itu juga untuk mengganti peserta yang tidak hadir. Fathia Rosyida yang merupakan salah satu mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Brawijaya ini pun menanggapi keriuhan peserta stand by, “Ya lebih baik H-2 bulan atau 3 bulan sebelumnya sih, mbak. Soalnya kan kalau stand by mereka itu terburu-buru, ada yang nggak mandi, nggak belajar, dan persiapannya mendadak juga,” ujarnya.